Jumat, 13 Desember 2024

kabar atau khobar

Setiap hari, kita membaca berita. Dengan berkembangnya teknologi informasi, berita kini lebih mudah diakses melalui internet. Kita bisa mendapatkannya dari media online, grup WhatsApp, dan berbagai sumber lain. Internet, sebagai "jendela dunia," memungkinkan kita memperoleh informasi dengan cepat. Berita-berita tersebut menggambarkan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita maupun di dunia, yang kemudian menjadi bagian dari sejarah.

Pengertian Kabar atau Khobar

Istilah kabar atau khobar istilah Sejarah dalam Al-Quran,  sudah sering kita pahami sebagai berita, informasi, atau pesan. Dalam konteks Al-Qur'an, khobar memiliki makna yang lebih mendalam, yang sering disebut sebagai khubron. Kata ini berasal dari akar kata yang sama, yaitu kha-ba-ra, yang bermakna pengetahuan, pengalaman, atau informasi yang mendalam. Contohnya terdapat dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir (QS. Al-Kahfi: 69) serta kisah Zulkarnain (QS. Al-Kahfi: 91). Khobar adalah fenomena peristiwa yang terjadi  mengandung makna yang mendalam dari pengalaman, pengetahuan atau informasi, yang tidak hanya terlihat secara kasat mata saja, tetapi ada maksud dan tujuan dari fenomena peristiwa berupa hikmah dan pelajaran.

Dalam sejarah, khobar tidak hanya sekadar informasi biasa. Ia mencakup pesan mendalam yang dapat memberikan pelajaran berharga. Misalnya, perjalanan Nabi Musa bersama Nabi Khidir dan kisah Zulkarnain bukan hanya cerita tentang fenomena peristiwa, tetapi mengandung hikmah yang harus dipahami secara mendalam.

Hikmah dari Peristiwa Nabi Musa dan Nabi Khidir

Memaknai fenomena suatu peristiwa tidak selalu tampak dari apa yang terlihat secara lahiriah. Dalam kisah Nabi Khidir, membocorkan perahu tampak sebagai tindakan yang merugikan pemiliknya. Namun, ternyata tujuannya untuk melindungi perahu tersebut dari raja zalim yang akan merampasnya.Membunuh seorang anak yang dilakukan oleh Nabi khidir adalah perbuatan dosa besar. Namun, anak tersebut, jika dibiarkan hidup, akan menjadi sumber penyebab bisa menggeser keimanan ke pada kemusrikan bagi kedua orang tuanya. Membangun tembok yang hampir roboh dilakukan tanpa bayaran. Namun, tindakan ini menyelamatkan harta anak yatim, yang akan berguna di masa depan.

Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa bahwa semua tindakannya dilakukan atas petunjuk Allah. Ini menunjukkan bahwa fenomena suatu peristiwa, yang mungkin tampak buruk di mata manusia, sebenarnya menyimpan kebaikan dan hikmah di baliknya.

Pelajaran dari Khobar atau Khubron

Dari makna khobar atau khubron, kita belajar bahwa fenomena peristiwa yang tampak buruk secara lahiriah bisa saja membawa kebaikan. Sebagai contoh, Rasulullah saw lahir dalam keadaan yatim. Kondisi ini membuat beliau tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan tidak mudah berkeluh kesah. Keyatiman Rasulullah adalah bagian dari pendidikan Allah untuk mempersiapkan beliau sebagai Nabi dan Rasul

Dalam islam, sejarah adalah rangkaian peristiwa yang terjadi berdasarkan sunnatullah (hukum Allah). Oleh karena itu kita harus memaknai perjalanan hidup dengan sabar dan optimis. Setiap musibah atau ujian adalah bagian dari sejarah hidup yang mengandung pelajaran dan hikmah, baik peristiwa kecil atau besar. Hal ini tidak boleh menggeser orientasi visi dan misi hidup kita untuk tetap berada di jalan Allah.


Kisah Nabi Zulkarnain, Yajuj, dan Majuj

Kisah Nabi Zulkarnain menghadapi Yajuj dan Majuj sebagai sebuah fenomena peristiwa penting dalam sejarah Islam sebagai khobar ada makna yang mendalam pesan yang ingin disampaikan Allah dalam Al-Quran. Kisah tentang Yajuj dan Majuj adalah fenomena peristiwa yang juga bagian dari nubuwwah (ramalan) Rasulullah saw, yang akan muncul di akhir zaman, kita meyakini bahwa kebangkitan Islam akan terjadi bersamaan dengan munculnya tanda-tanda kiamat, adanya imam mahdi dan Nabi Isa, termasuk datangnya Dajal serta Yajuj dan Majuj. Fenomena khobar ini mengingatkan kita untuk terus memperkuat iman dan mempersiapkan diri menghadapi fenomena akhir zaman.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar