Setiap hari, kita membaca berita. Dengan berkembangnya
teknologi informasi, berita kini lebih mudah diakses melalui internet. Kita
bisa mendapatkannya dari media online, grup WhatsApp, dan berbagai sumber lain.
Internet, sebagai "jendela dunia," memungkinkan kita memperoleh
informasi dengan cepat. Berita-berita tersebut menggambarkan berbagai peristiwa
yang terjadi di sekitar kita maupun di dunia, yang kemudian menjadi bagian dari
sejarah.
Pengertian Kabar atau Khobar
Istilah kabar atau khobar istilah Sejarah dalam
Al-Quran, sudah sering kita pahami
sebagai berita, informasi, atau pesan. Dalam konteks Al-Qur'an, khobar memiliki
makna yang lebih mendalam, yang sering disebut sebagai khubron. Kata ini
berasal dari akar kata yang sama, yaitu kha-ba-ra, yang bermakna pengetahuan,
pengalaman, atau informasi yang mendalam. Contohnya terdapat dalam kisah Nabi
Musa dan Nabi Khidir (QS. Al-Kahfi: 69) serta kisah Zulkarnain (QS. Al-Kahfi:
91). Khobar adalah fenomena peristiwa yang terjadi mengandung makna yang mendalam dari pengalaman,
pengetahuan atau informasi, yang tidak hanya terlihat secara kasat mata saja, tetapi
ada maksud dan tujuan dari fenomena peristiwa berupa hikmah dan pelajaran.
Dalam sejarah, khobar tidak hanya sekadar informasi
biasa. Ia mencakup pesan mendalam yang dapat memberikan pelajaran berharga.
Misalnya, perjalanan Nabi Musa bersama Nabi Khidir dan kisah Zulkarnain bukan
hanya cerita tentang fenomena peristiwa, tetapi mengandung hikmah yang harus
dipahami secara mendalam.
Hikmah dari Peristiwa Nabi Musa dan Nabi Khidir
Memaknai fenomena suatu peristiwa tidak selalu tampak
dari apa yang terlihat secara lahiriah. Dalam kisah Nabi Khidir, membocorkan
perahu tampak sebagai tindakan yang merugikan pemiliknya. Namun, ternyata
tujuannya untuk melindungi perahu tersebut dari raja zalim yang akan
merampasnya.Membunuh seorang anak yang dilakukan oleh Nabi khidir adalah
perbuatan dosa besar. Namun, anak tersebut, jika dibiarkan hidup, akan menjadi
sumber penyebab bisa menggeser keimanan ke pada kemusrikan bagi kedua orang
tuanya. Membangun tembok yang hampir roboh dilakukan tanpa bayaran. Namun,
tindakan ini menyelamatkan harta anak yatim, yang akan berguna di masa depan.
Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa bahwa semua
tindakannya dilakukan atas petunjuk Allah. Ini menunjukkan bahwa fenomena suatu
peristiwa, yang mungkin tampak buruk di mata manusia, sebenarnya menyimpan
kebaikan dan hikmah di baliknya.
Pelajaran dari Khobar atau Khubron
Dari makna khobar atau khubron, kita belajar bahwa
fenomena peristiwa yang tampak buruk secara lahiriah bisa saja membawa
kebaikan. Sebagai contoh, Rasulullah saw lahir dalam keadaan yatim. Kondisi ini
membuat beliau tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan tidak mudah berkeluh
kesah. Keyatiman Rasulullah adalah bagian dari pendidikan Allah untuk
mempersiapkan beliau sebagai Nabi dan Rasul
Dalam islam, sejarah adalah rangkaian peristiwa yang
terjadi berdasarkan sunnatullah (hukum Allah). Oleh karena itu kita harus
memaknai perjalanan hidup dengan sabar dan optimis. Setiap musibah atau ujian
adalah bagian dari sejarah hidup yang mengandung pelajaran dan hikmah, baik
peristiwa kecil atau besar. Hal ini tidak boleh menggeser orientasi visi dan
misi hidup kita untuk tetap berada di jalan Allah.
Kisah Nabi Zulkarnain, Yajuj, dan Majuj
Kisah Nabi Zulkarnain menghadapi Yajuj dan Majuj
sebagai sebuah fenomena peristiwa penting dalam sejarah Islam sebagai khobar
ada makna yang mendalam pesan yang ingin disampaikan Allah dalam Al-Quran. Kisah
tentang Yajuj dan Majuj adalah fenomena peristiwa yang juga bagian dari
nubuwwah (ramalan) Rasulullah saw, yang akan muncul di akhir zaman, kita
meyakini bahwa kebangkitan Islam akan terjadi bersamaan dengan munculnya
tanda-tanda kiamat, adanya imam mahdi dan Nabi Isa, termasuk datangnya Dajal
serta Yajuj dan Majuj. Fenomena khobar ini mengingatkan kita untuk terus
memperkuat iman dan mempersiapkan diri menghadapi fenomena akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar