Kamis, 28 November 2024

Istilah An-Naba

An-Naba sebagai Istilah sejarah dalam Al-Quran

 

“Ini adalah peristiwa besar yang harus kita rayakan”“Hari kemarin itu adalah sejarah”, “Jangan lupakan sejarah”, “Mudah-mudahan peristiwa kemarin jadi ibroh (pelajaran), peristiwa itu menjadi sejarah bagi kita”, sudahlah jangan diingat-ingat yang lalu biarlah berlalu, biar jadi sejarah, lihatlah masa depan”

Ungkapan-ungkapan itu menggambarkan peristiwa itu bernilai sejarah, ada yang mengambil makna dari sejarah sebagai ibroh (Pelajaran), ada juga menganggap tak perlu mengambil ibroh (Pelajaran) dari sejarah dan tak perlu diingat-ingat. Di sadari bahwa pemahaman sejarah ungkapan tersebut menunjukan bahwa peristiwa masalalu membekas dalam jiwa ada yang bersikap Negatif, ada juga bersikap positif.

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dalam perspektif Islam, sejarah tidak hanya dilihat sebagai kumpulan cerita, tetapi juga sebagai pelajaran dan petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Al-Qur'an, sebagai pedoman hidup umat Islam, memberikan perhatian besar pada sejarah dengan menyajikan kisah-kisah umat terdahulu untuk direnungkan dan diambil hikmahnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengertian sejarah menurut Al-Qur'an agar dapat menggali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

 Pembahasan kali ini tentang : Pengertian An-Naba sebagai sejarah, ruang lingkupnya, dan efek domino peristiwa kecil terhadap terjadinya An-Naba atau berita besar.

A.   Pengertian An-Naba

Secara bahasa, An-Naba berarti berita besar.

Surat An-Naba (berita besar) dalam Al-Qur'an adalah salah satu surat yang mengandung pesan penting tentang perjalanan hidup manusia, yang dimulai sejak penciptaan hingga hari akhir. Allah memberikan gambaran tentang peristiwa besar, yakni kebangkitan dan pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatannya. Sejarah dalam An-Naba tidak hanya berbicara tentang masa lalu, tetapi juga masa kini dan masa depan, menekankan bahwa setiap peristiwa, sekecil apa pun, berkontribusi pada pembentukan momentum besar yang akan terjadi di akhir kehidupan.  Surat An-Naba (berita besar) dalam Al-Qur'an adalah salah satu surat yang mengandung pesan penting tentang perjalanan hidup manusia, yang dimulai sejak penciptaan hingga hari akhir. Allah memberikan gambaran tentang peristiwa besar, yakni kebangkitan dan pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatannya. Sejarah dalam An-Naba tidak hanya berbicara tentang masa lalu, tetapi juga masa kini dan masa depan, menekankan bahwa setiap peristiwa, sekecil apa pun, berkontribusi pada pembentukan momentum besar yang akan terjadi di akhir kehidupan.

B.   Ruanglingkup An-Naba

Istilah An-Naba yang bermakna “berita besar” adalah salah satu tema penting dalam Al-Quran. seperti, kabar ghaib, kisah umat terdahulu, peringatan, atau pelajaran dari sejarah.

 Ruanglingkup An-Naba Dari berbagai ayat : Qs.78:1-5, 10:27, 18:13, 3:44, 12:102, 20:99, 33:20, 7:101. dapat disimpulkan memiliki beberapa makna dan konteks secara bahasa:

1.      Berita Penting atau Besar

Mengandung informasi yang memiliki dampak besar, baik tentang masa lalu (sejarah umat terdahulu), masa kini (peringatan), maupun masa depan (hari kiamat). Qs.78:1-5

2.      Berita Ghaib

Berita yang tidak dapat diketahui kecuali melalui wahyu, seperti kisah Ashabul Kahfi (QS. 18:13) atau kisah Nabi Yusuf (QS. 12:102).

3.      Peringatan

An-Naba sering kali merujuk pada berita yang berfungsi sebagai peringatan tentang konsekuensi perbuatan manusia, baik berupa pahala atau siksa (QS. 10:27, QS. 78:1-5).

4.      Kisah dengan Hikmah Besar Kisah yang memiliki nilai pelajaran untuk mendidik umat manusia, seperti dalam QS. Thaha: 99 dan QS. Al-A'raf: 101.

 

Berita besar ini tidak hanya sekadar informasi, tetapi mencakup realitas penting yang akan dialami setiap manusia. Rangkaian peristiwa yang terus bergulir menuju lahirnya momentum peristiwa besar merupakan inti dari esensi An-Naba. Esensi ini menekankan bahwa segala sesuatu di alam semesta dan kehidupan manusia bergerak menuju puncak peristiwa, yaitu hari kebangkitan, di mana setiap amal diperhitungkan.

 

 

C.   Peristiwa Kecil dan Efek Domino

1. Setiap peristiwa kecil yang terjadi dalam hidup manusia berkontribusi pada lahirnya peristiwa besar.

Contohnya: Pilihan manusia memberikan kosekuensi,memilih keburukan atau kebathilan berarti azab, memilih kebaikan atau yang Haq berarti keselamatan. Tindakan sederhana, seperti mengucap kebaikan atau menghindari hal buruk berefek domino dari peristiwa kecil ini membentuk pola hidup manusia dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks ini, momentum tidak lahir secara tiba-tiba tetapi merupakan akumulasi dari banyak peristiwa kecil.

2.    An-Naba Sebagai Pengingat Universal.

An-Naba adalah pengingat bahwa momentum besar seperti kiamat tidak terlepas dari perjalanan hidup manusia yang penuh peristiwa kecil. Allah mengingatkan dalam Surat An-Naba bahwa manusia seringkali lalai terhadap makna peristiwa sehari-hari, padahal semuanya terhubung menuju tujuan akhir.

3.    Konsekuensi Hidup dan Kehidupan.

Pesan ini menekankan pentingnya kita menyadari bahwa Hidup dan Kehidupan, setiap tindakan memiliki konsekuensi dan merupakan bagian dari rangkaian menuju momentum besar. Kehidupan manusia adalah kesempatan untuk memperbaiki setiap peristiwa kecil sehingga membawa dampak positif dalam perjalanan menuju akhir yang diridhai Allah.

 

D.   Kesimpulan

Esensi An-Naba adalah bahwa momentum peristiwa besar tidak pernah berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil dari rangkaian peristiwa kecil yang terus bergulir. Ini mengajarkan kita untuk memaknai setiap langkah dalam hidup dengan penuh kesadaran, karena semua itu akan bermuara pada pertanggungjawaban di hadapan Allah.

 

           Wallahu a'lam bishawab

            Tatang Afandi

 

 

 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar